Home - warta - STPI Curug : Pesawat Jatuh karena Cuaca Buruk

Pihak Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug menyatakan, penyebab jatuhnya pesawat latih jenis Beech/Raytheon C23 Sundowner pada Kamis (30/4) siang adalah faktor cuaca buruk yang tiba-tiba terjadi di wilayah Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Kepala STPI Curug Darwis Amini, kepada Antara di Jakarta, mengatakan, saat pesawat tinggal landas sekitar pukul 13.28 WIB, cuaca sangat bersahabat. Namun, sekitar pukul 14.33 WIB, cuaca berubah buruk secara mendadak sehingga menyebabkan pesawat jatuh.

Pesawat bernomor registrasi PK-ANW itu terakhir melakukan kontak dengan menara kontrol pada pukul 13.34 WIB, untuk meminta izin terbang ke arah selatan ke wilayah Tenjo dengan ketinggian dari 1.000 hingga 3.000 kaki.

Setelah itu, saat dihubungi kembali pada pukul 14.33 WIB, menara pengawas sama sekali tidak mendapat jawaban dari pesawat naas tersebut.

Beberapa saat kemudian, pesawat diketahui jatuh dan mengakibatkan instruktur Nicholas Burung yang mengawaki pesawat meninggal dunia dan dua siswa penerbang Angkatan LXI (61), masing-masing Yani Imam Basar dan Kevin Manurung, dilarikan ke RS Siloam Gleneagles, Karawaci, Tangerang. Sementara pesawat naas itu hingga kini masih berada di lokasi dan dalam kondisi rusak berat, ungkap Darwis.

Darwis menyatakan, pesawat dalam kondisi laik terbang dan tidak mengalami total loss. Ini murni karena cuaca, yang tiba-tiba berubah buruk, katanya.

Meski begitu, pihaknya telah menerima bantuan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki lebih rinci penyebab jatuhnya pesawat.

KNKT, tambah Darwis, kini sudah berangkat ke lokasi jatuhnya pesawat untuk segera melakukan penyelidikan.

Sumber: Kompas.Com
Tags: warta