Home - warta - Munir dan Melisa Hobi Paralayang Menyatukan Mereka

Mei 2006 di Bukit Jugra, Banting, Malaysia, diselenggrakan Kejuaraan Paralayang Internasional. Kejuaraan diikuti beberapa puluh penerbang dari Australia, Thailand, Taiwan, Indonesia dan tuan rumah Malaysia. Dari Indonesia ikut 15 orang. Di Bukit Jugra ini para penerbang putra dan putri mengadu keterampilan. Jelas mereka pun kemudian saling berkenalan.

Munir penerbang paralayang dari Indonesia berkenalan erat dengan penerbang putri Malaysia. Namanya Melisa Goh, kelahiran Malaysia 16 Mei 1981. Ternyata gayung pun bersambut. Hubungan Munir dan Melisa kian mesra. Keduanya seringkali tampak akrab di udara saat terbang. Benih cinta pun akhirnya bersemi di hati keduanya. Agustus 2006 mereka menikah.

Di blantika olahraga paralayang, nama Munir bukan asing lagi. Ia atlet paralayang tangguh yang sudah berpengalaman terbang. Hampir semua gunung di Indonesia yang ada launching ramp sudah ia coba, Di mancanegara ia terbang di Australia, Taiwan dan Malaysia.

Prestasi Munir juga cukup banyak. Sampai ia sendiri lupa menghitungnya. Yang ia ingat adalah meraih medali emas momor cross country perorangan dan beregu tahun 2003. Tahun itu pula ia meraih medali emas nomor ketepatan mendarat terbang tandem. Ia juga dinobatkan menjadi penerbang paralayang terbaik di Banten, tahun itu. Tahun 2006 lalu Munir juga mendapat medali emas dalam Pekan Olahraga Propinsi KalimantanTimur

Ada yang unik mengenai nama Munir yang menjadi panggilan akrabnya. Ternyata Munir itu adalah julukan teman-teman SMA-nya dulu karena ia seringkali bolos untuk pergi ke gunung. Munir diambil dari kata Mount Near. Nama aslinya sendiri adalah Andika Untung Setiawan. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini lahir di Jakarta 11 Oktober 1974.

Hobi paralayang telah ia pilih sebagai jalan hidupnya. Lulusan Institut Ilmu Sosial dan Politik, Lenteng Agung ini menjalani usaha sebagai pendidik paralayang dan paramotor. Ia juga menjual perlengkapan mulai dari helm, parasut, sampai sepatu paralayang dan paramotor di workshop Mountnear Paragliding Center ( MPC ).

Sumber Sumardjo / Angkasa
Tags: warta